-->
Menikmati keindahan Pura Beji di Sangsit, Sawan, Buleleng
 Pura Beji adalah salah satu pura atau tempat peribadatan agama Hindu yang terkenal di Pulau Bali, tepatnya di Sangsit, Sawan, Buleleng, Bali Utara. Pura ini diperuntukkan bagi pemujaan untuk Dewi Sri yang menjadi lambang dewi kesuburan atau dewi pertanian. Pura Beji yang terletak di Sangsit, Sawan, Buleleng ini memiliki arsitekstur yang sangat berbeda dari semua pura di Bali Barat dan Selatan. Pura di kawasan Bali Utara ini bentuknya lebih simetris dan sangat kental dengan pengaruh Tiongkok. Karena keunikan inilah mengapa Pura Beji di Sangsit, Sawan, Buleleng ini menjadi sangat populer.
      Pura cantik ini terletak sekitar 8 kilometer dari arah timur Kota Singaraja. Jika dicermati lebih lanjut, Pura Beji di kawasan Sangsit, Sawan, Buleleng ini merupakan contoh yang sempurna dari gaya Rococo utara yang lengkap dengan ukiran candi dan sudut simetri yang tidak biasa. Pura di kawasan Sangsit, Sawan, Buleleng dibangun dengan ukiran batu pasir merah muda yang sangat halus. Pada dindingnya dihiasi dengan patung setan dan ular. Anda juga akan dengan mudah melihat sebuah pohon Kamboja tua yang terletak di pekarangan pura di kawasan Sangsit, Sawan, Buleleng ini. selain itu terdapat juga beberapa ukiran yang dibuat oleh musisi Belanda yang sangat menawan dan menarik untuk dilihat.
     Konon dulu , sebelum era kedatangan Dang Hyang Nirartha, kawasan Bali utara atau kabupaten Buleleng dikenal sebagai wilayah Den Bukit. Pada awalnya kehidupan manusia di Bali, keberadaan mereka bermula hidup di wilayah Buleleng timur. Pada saat itulah diperkirakan awal kemunculan konsep “Padma Bhuwana” dalam penataan pura-pura di Bali. Khususnya di daerah Buleleng timur. Salah satu pura yang termasuk di dalamnya adalah Pura Beji Sangsit.
        Sebagaimana pernah diungkap oleh Ida Pandita Nabe Sri Sri Bhagawan Dwija Warsa Nawa Sandhi, pura-pura yang disebutkan masuk dalam konsep penataan itu, yakni Pura Panegil Dharma, pura-pura yang ada di Desa Bulian, Pura Meduwe Karang, Pura Dalem Puri, Pura Gunung Sekar (Guruyang/Guru Hyang), Pura Beji, Pura Pasupati, Pura Air Sanya (Air Sanih) dan Pura Bukit Sinunggal. Disebutkan pula, pada zaman Kesari Warmadewa, Pura Besakih belum ada. Dalam perkembangannya setelah kedatangan Mpu Kuturan, disusul kemudian dengan kedatangan Dang Hyang Nirartha di era Dalem Waturenggong, keberadaan pura-pura berkonsep “Padma Bhuwana” ditata kembali lebih dalam lingkup wilayah seluruh Bali. Seperti berkembangnya Pura Besakih dan berdirinya pura-pura Kahyangan Jagat lain yang ada sampai saat ini. Di antaranya yang termasuk pura Kahyangan Jagat seperti Pura Luhur Batukaru, Tanah Lot, Uluwatu, sampai Goa Lawah.

      Dikisahkan pada zaman Waturenggong, wilayah Buleleng timur dianggap daerah yang tidak patut dihuni. Bahkan ketika itu menjadi tempat pembuangan, termasuk tempat pengasingan Ki Anglurah Panji Sakti. Namun belum ada data pasti, kapan tepatnya peristiwa itu terjadi. Terlepas dari itu lingkungan Pura Beji yang dikenal sebagai pura subak untuk desa pakraman Sangsit ini dikatakan sebagai lingkungan pura untuk memuja Dewi Sri – dewi yang diyakini berhubungan dengan bidang pertanian, menciptakan padi sebagai bahan makanan pokok, dan pemberi kemakmuran. Ihwal itu rupanya berhubungan dengan bentuk ragam hias yang dimunculkan pada segenap bagian bangunan suci Pura Beji. Motif bunga atau tetumbuhan rambat membungkus gugus-gugus bangunan atau palinggih yang ada di situ. Di awal dari candi bentar, kori agung, hingga seluruh bangunan pemujaan, sarat ukuran motif bunga berciri khas style Buleleng: cukilan lebar, dangkal tapi runcing. Dengan keberadaan bentuk struktur bangunan, pura Beji merupakan media komunikasi bagi masyarakat sebagai wadah untuk kegiatan spiritual dan juga sebagai hasil dari kebudayaan. Pura ini dibangun melalui proses kesepakatan bersama masyarakat saat itu dengan rancangan yang holistik dari para undagi zaman dulu. Pura Beji menjadi salah satu karya arsitektur bersejarah yang religius yang tetap berada pada lokasi historisnya yang memiliki ciri khas tersendiri.


Itulah informasi seputar keindahan dan nilai yang terdapat di Pura Beji, semoga nilai-nilai yang terdapat di pura ini dapat dijaga dan dilestarikkan sepanjang hayat agar bisa dinikmati oleh acak cucu genereasi selanjutnya. Bagi anda para wisat budaya, sejarah, religi khususnya yang Tempat Peribadatan (Pura), anda dapat memilih tempat wisata lainnya
Pura Dalem Sangsit, Pura Tanah Lot, Pura Dalem Jagaraga

LihatTutupKomentar