Wisata Desa Petulu merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang tak boleh Anda lewatkan saat berlibur ke Ubud, Bali. Desa Petulu dikenal sebagai tempat bersarangnya burung kokokan atau semacam bangau putih. Karena menjadi habitat burung Kokokan,desa ini juga sering disebut dengan Desa Kokoan. Terdapat ratusan burung kokoan yang berterbangan di angkasa an tinggal di atas pepohonan yang ada di sepanjang jalan di desa ini.
Biasanya, burung – burung tersebut datang ke tempat wisata Desa Petulu pada bulan November sampai Maret untuk membuat sarang, bertelur, dan mengerami telurnya sampai menetas. Bulan April, anak – anak burung Kokokan sudah mulai terbang dan mencari makan di siang hari. Mereka akan kembali ke sarangnya pada pukul 6 sore.
Burung – burung kokoan ini sangat dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Konon pada tahun 1965 di mana saat itu jumlah burung Kokokan ini masih baru beberapa ekor, burung tersebut banyak diburu manusia. Mereka sengaja datang ke desa ini hanya untuk memburu dan memakan burung tersebut. Anehnya, para pemburu tersebut datang kembali ke desa ini untuk memberitahu masyarakat setempat bahwa mereka didatangi makhluk hitam besar setelah memburu burung tersebut
Berdasarkan cerita tersebut, maka warga pun membuat upacara permintaan maaf yang digelar di pura setempat. Ketika upacara permohonan maaf tersebut sedang berlangsung, tiba – tiba pendeta di sana mengalami kerasukan. Saat kerasukan, ia mengatakan bahwa burung – burung Kokoan itu adalah pengawal Ida Betara atau Dewa
Setelah kejadian itu, burung – burung kokoan di desan ini tidak diburu lagi oleh manusia. Burung – burung tersebut hidup secara damai berdampingan dengan masyarakat setempat. Banyaknya jumlah burung Kokoan yang datang ke desa ini menjadi tanda bagi masyarakat di Petulu akan kemakmuran desa. Pasalnya, kotoran burung Kokoan ini bisa dijadikan sebagai pupuk untuk menyuburkan sawah warga
Keindahan alam dan burung Kokoan di wisata Desa Petulu dapat Anda nikmati sejak masuk ke kawasan Desa Petulu. Saat ini di desa tersebut juga sudah terdapat tempat – tempat santai berupa warung makan di area persawahan. Jadi Anda dapat makan sambil melihat ratusan burung Kokoan beterbangan dan hinggap di atas pepohonan. Untuk mencapai desa ini, Anda dapat menempuh perjalanan sekitar 30 km dari Denpasar atau sekitar 45 menit perjalanan
Biasanya, burung – burung tersebut datang ke tempat wisata Desa Petulu pada bulan November sampai Maret untuk membuat sarang, bertelur, dan mengerami telurnya sampai menetas. Bulan April, anak – anak burung Kokokan sudah mulai terbang dan mencari makan di siang hari. Mereka akan kembali ke sarangnya pada pukul 6 sore.
Burung – burung kokoan ini sangat dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Konon pada tahun 1965 di mana saat itu jumlah burung Kokokan ini masih baru beberapa ekor, burung tersebut banyak diburu manusia. Mereka sengaja datang ke desa ini hanya untuk memburu dan memakan burung tersebut. Anehnya, para pemburu tersebut datang kembali ke desa ini untuk memberitahu masyarakat setempat bahwa mereka didatangi makhluk hitam besar setelah memburu burung tersebut
Berdasarkan cerita tersebut, maka warga pun membuat upacara permintaan maaf yang digelar di pura setempat. Ketika upacara permohonan maaf tersebut sedang berlangsung, tiba – tiba pendeta di sana mengalami kerasukan. Saat kerasukan, ia mengatakan bahwa burung – burung Kokoan itu adalah pengawal Ida Betara atau Dewa
Setelah kejadian itu, burung – burung kokoan di desan ini tidak diburu lagi oleh manusia. Burung – burung tersebut hidup secara damai berdampingan dengan masyarakat setempat. Banyaknya jumlah burung Kokoan yang datang ke desa ini menjadi tanda bagi masyarakat di Petulu akan kemakmuran desa. Pasalnya, kotoran burung Kokoan ini bisa dijadikan sebagai pupuk untuk menyuburkan sawah warga
Keindahan alam dan burung Kokoan di wisata Desa Petulu dapat Anda nikmati sejak masuk ke kawasan Desa Petulu. Saat ini di desa tersebut juga sudah terdapat tempat – tempat santai berupa warung makan di area persawahan. Jadi Anda dapat makan sambil melihat ratusan burung Kokoan beterbangan dan hinggap di atas pepohonan. Untuk mencapai desa ini, Anda dapat menempuh perjalanan sekitar 30 km dari Denpasar atau sekitar 45 menit perjalanan