-->
Mengenal Adat Istiadat Penduduk Terunyan, Kintamani, Bangli


Berlibur ke Pulau Bali tidak hanya untuk menikmati keindahan matahari terbit dan tenggelam saja. Pulau bali menawarkan banyak pilihan wisata yang sayang jika Anda lewatkan begitu saja. Salah satu tempat yang bisa dikunjungi adalah kawasan Terunyan, Kintamani, Bangli. Teruyan merupakan sebuah desa yang letaknya dikawasan Danau Batur, Kintamani. Hal unik yang dapat disaksikan dikawasan Terunyan, Kintamani, Bangli adalah adat istiadat penduduknya terutama dalam adat pemakaman. Banyak para wisatawan yang ingin menyaksikan upacara pemakaman unik penduduk kawasan Terunyan, Kintamani, Bangli ini secara langsung. 
     Para penduduk kawasan Terunyan, Kintamani, Bangli ini memiliki aturan dalam menguburkan mayat. Jenazah warga yang meninggal dunia akaan dimakamkan diatas sebuaah batu yang ukurannya sangat besar dan memiliki cekungan tujuh buah. Kemudian jenazah tersebut dipagari dengan bambu yang dianyam. Hal uniknya adalah meskipun mayat tersebut sudah dimakamkan berhari-hari, tidak akan menimbulkan bau busuk, padahal mayat jenazah tersebut sebelumnya tidak dibalsem atau diawetkan. Kawasan Terunyan, Kintamani, Bangli ini memiliki tiga kuburan untuk tiga jenis kematian yang berbeda. Bagi warga Teruyan yang meninggal secara wajar, maka jenazahnya akan ditutupi dengan kain putih, kemudian akan diupacarai dan diletakkan dibawah pohon besar di Sema Wayah. Sedangkan bagi warga yang meninggal secara tidak wajar, akan diletakkan di Sema Bantas. Kemudian untuk menguburkan bayi, anak kecil dan orang dewasa yang belum menikah, maka masyarakat kawasan Terunyan, Kintamani, Bangli akan meletakkan jenazahnya di Sema Muda.


       Desa Trunyan terletak di sebelah pantai timur danau Batur. Letak desa ini sangat terpencil, jalan darat dari Penelokan, Kintamani hanya sampai di desa Kedisan. Dari Kedisan ke desaTrunyan orang harus menyeberang danau Batur selama 45 menit dengan perahu bermotor atau dua jam dengan pedahu (perahu lesung) yang digerakan dengan dayung. Selain jalan air, Trunyan juga dapat dicapai lewat darat lewat jalan setapak melalui desa Buahan dan Abang. Desa Trunyan merupakan sebuah desa kuna di tepi danau Batur, Kintamani kabupaten Bangli. Desa ini merupakan desa Bali Aga, Bali Mula dengan kehidupan masyarakat dan kebudayaan yang unik dan menarik. Bali Aga berarti orang Bali Pegunungan sedangkan Bali Mula berarti Bali Asli. Berdasarkan Folk Etimologi, penduduk Trunyan mempersepsikan diri dan jati diri mereka dalam dua versi; 1. Orang Trunyan adalah orang Bali Turunan, karena mereka percaya bahwa leluhur mereka ‘turun’ dari langit ke bumi Trunyan. 2. Orang Trunyan hidup dalam sistem ekologi dengan adanya pohon Taru Menyan, yaitu pohon yang memancarkan bau-bauan wangi. Desa Trunyan telah lama menjadi objek daya tarik wisata. Inti daya tarik desa Trunyan adalah sinergi antara potensi kekhasan budaya, potensi keindahan alam dalam citra kekunaan. Bagi anda yang senang dengan sejarah dan budaya, jangan lewatkan berkunjung ke desa Trunyan, Kintamani, Bangli, Bali. Selamat berlibur semoga berkesan  

LihatTutupKomentar